Emoji adalah bahasa universal di era digital ini. Kita menggunakannya untuk menyampaikan perasaan, memberikan kejelasan dan konteks dalam percakapan, dan untuk merepresentasikan dunia di sekeliling kita.
Kita mengira sudah ada emoji untuk semua hal, tapi ternyata belum.
Meskipun emoji untuk orang non-kulit putih dan emoji untuk pasangan sesama jenis telah hadir pada tahun 2015, satu kelompok orang masih belum disertakan dalam representasi emoji: yaitu pasangan antar-ras. Bukankah ini waktu yang tepat untuk merepresentasikan cinta bagi semua orang?
Tanda tangani petisi Emoji Pasangan Antar-Ras di change.org
Posting ulang video ini dengan #RepresentLove di Twitter dan ajak orang lain bergabung dalam gerakan ini.
Pasangan yang memposting foto diri mereka dengan emoji ikonik di Twitter dan memberi tag @tinder dengan #RepresentLove berpeluang mendapatkan emoji versi diri mereka sendiri. [Peraturan]
Kami percaya semua cinta berhak mendapatkan representasi emoji. Tapi bukan itu saja—riset menunjukkan bahwa kencan online dan hubungan antar-ras saling berkaitan. Faktanya, studi terkini menunjukkan bahwa Tinder, dan hasil dari peningkatan popularitas aplikasi kencan online, mungkin menjadi penyebab meningkatnya pernikahan antar-ras.
Alhasil, kami terinspirasi untuk menjadi yang terdepan dalam memulai perubahan ini. Kami ingin memupuk komunitas orang yang inklusif dan beragam di platform kami, yang saling mendukung satu sama lain, tanpa melihat kesamaan atau perbedaan yang ada. Oleh karena itu, kami mengadakan Global Tinder Survey on Interracial Relationships untuk mencari tahu lebih dalam tentang bagaimana anggota kami berpikir, merasa, dan terhubung – dan hasil yang kami temukan sungguh menarik.
Menurut survei tersebut, aktivitas kencan online memperluas sudut pandang dan membuat orang lebih berpikiran terbuka. Dengan memungkinkan pengguna bertemu orang yang bukan bagian dari jaringan sosialnya, maka peluang terciptanya keberagaman menjadi lebih besar.
77% anggota Tinder menyebutkan bahwa mereka lebih berpikiran terbuka tentang pasangan kencan mereka. Persentase ini 10 poin lebih tinggi (12%) dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan Tinder.
72% orang yang mengikuti survei mengungkapkan bahwa Tinder adalah aplikasi kencan online dengan ras pengguna paling beragam. (Ya, kami tersenyum bangga saat ini.) Persentase ini dibandingkan dengan 8% partisipan yang berpendapat bahwa Bumble adalah aplikasi dengan ras pengguna paling beragam dan 3% yang berpendapat bahwa Hinge adalah yang paling beragam ras penggunanya.
Terlebih, 61% dari mereka yang mengikuti survei saat ini dan menjalin hubungan antar-ras telah menggunakan Tinder—lebih banyak dari aplikasi atau situs web kencan online lainnya.
Pengguna Tinder hampir 20% lebih berpotensi untuk berkencan dengan pasangan selain ras mereka dibanding non-pengguna Tinder (masing-masing 79% vs. 62%).
Hanya 37% pengguna Tinder yang menyatakan bahwa ras atau etnis merupakan faktor penting saat menentukan apakah mereka akan mengencani seseorang atau tidak. Angka ini meningkat secara signifikan untuk pengguna Bumble, yang berada di angka 53% dan pengguna Hinge, yang berada di angka 63%.
Lebih dari 2 berbanding 3 (70%) anggota Tinder bersikap sangat terbuka dengan ide memiliki hubungan antar-ras. Angka tersebut hampir 15% lebih tinggi daripada non-pengguna Tinder, yang hanya berada di angka 56%.
Komunitas Tinder telah menyampaikan pendapatnya: kini waktunya mewujudkan Emoji Pasangan Antar-Ras. Ayo berpegangan tangan, bersama-sama dan buat tagar #RepresentLove.