Newsroom

Tinder Mulai Uji Coba Fitur Face to Face Video Chat di Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat mencoba fitur terbaru Tinder Pengguna dapat mengendalikan keaktifan fitur ini berdasarkan keinginan

Jakarta, 8 July 2020 - Kegiatan berkumpul seperti menonton konser atau ngopi bareng, telah berubah menjadi virtual di beberapa bulan belakangan ini. Hal ini membuat Tinder memikirkan cara  bagaimana agar para pengguna Tinder tetap bisa berkenalan satu sama lain dengan lebih baik melalui in-app video. Lalu, jika in-app video tersedia, apakah berkencan di malam minggu seperti makan malam, nonton di bioskop, atau ngopi bersama masih akan dilakukan? Walaupun saat ini pertanyaan tersebut belum memiliki jawabannya, satu-satunya cara untuk mengetahui hal tersebut adalah memberikan kesempatan kepada para pengguna Tinder untuk mencoba in-app video. Hari ini, Tinder mulai memberikan kesempatan ke beberapa pengguna di Amerika Serikat, Brasil, Australia, Spanyol, Italia, Prancis, Peru, Chili, Vietnam, Korea, Taiwan, Thailand, termasuk Indonesia, untuk mencoba fitur Face to Face Video Chat yang terdapat di aplikasi Tinder.

 

Satu hal telah terpenuhi ketika fitur Face to Face Video Chat dikembangkan dan dibuat oleh tim Trust and Safety, yaitu mengenai keamanan pengguna. Tinder memprioritaskan keamanan pengguna dalam segala hal yang dilakukannya. Kami mengerti kekhawatiran para pengguna ketika mereka bergabung di aplikasi Tinder, lalu berkenalan dan bertemu dengan orang baru. Mereka membutuhkan sebuah hal yang dapat dikendalikan sesuai dengan kenyamanan mereka. Jadi, Tinder menciptakan fitur Face to Face Video Chat ini dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kami anggap bijak sehingga fitur Face to Face Video Chat kami berbeda dengan video chat umumnya. Ketika menggunakan fitur ini, pengguna Tinder tidak perlu khawatir jika ada  panggilan yang tidak diinginkan.

 

“Saat ini, menghubungkan para pengguna melalui video tatap muka menjadi hal yang penting. Fitur video chat kami memberikan cara baru kepada para pengguna untuk tetap dapat saling berkenalan melalui tatap muka di aplikasi Tinder walaupun mereka tidak berada di tempat yang sama,” ujar Rory Kozoll, Head of Trust and Safety Product at Tinder. “Fitur ini memprioritaskan hak pengguna agar mereka tetap merasa nyaman ketika memutuskan untuk melangkah ke tahap lebih lanjut dari sekadar chat, jika dari masing-masing pengguna merasa waktunya sudah tepat. Kami telah membangun dasar yang kokoh, dan kami ingin mempelajari kinerja dari fitur ini dan reaksi dari para pengguna kami ketika masa percobaan fitur Face to Face Video Chat mulai berjalan di beberapa minggu mendatang.”

 

Berikut bagaimana kami mendesain 1:1 video calls, dengan memprioritaskan kontrol dan kenyamanan pengguna:

  • Kami memberikan hak kendali kepada pengguna untuk melakukan video call: Tinder adalah yang pertama yang membuat aturan untuk hanya bisa mengobrol ketika mereka menyukai satu sama lain. Sama halnya dengan fitur video call ini: video call tersedia jika ada kesepakatan dari dua orang yang sudah match dan sudah terjadi komunikasi. Setelah mereka menemukan ketertarikan yang lebih lanjut dan sudah sepakat untuk melakukan Face to Face video call, silakan ketuk ikon video. Fitur ini tidak akan diaktifkan, sampai dari masing-masing individu mengaktifkan fitur ini. Pengguna tidak perlu khawatir, pasangan Anda tidak akan langsung tahu saat Anda mengaktifkannya. 
  • Dapat dinonaktifkan kapan saja: Seperti saat mengaktifkan toggle video call, pengguna pun dapat keluar kapan saja. Jika pengguna sedang tidak ingin melakukan video chat hari ini, maka tidak masalah.
  • Kami adalah penyedia platform-nya: Setelah Face to Face video call diaktifkan, semua pengguna harus setuju terhadap peraturan kami sehingga obrolan bisa dimulai dengan niat dan keinginan yang baik dan benar.
    • Tetap sopan: tidak menampilkan konten seksual atau pornografi
    • Tetap aman dan ramah: tidak melakukan pelecehan, ujaran kebencian, kekerasan, atau aktivitas ilegal lainnya
    • Tetap sesuai usia: tidak melibatkan anak dibawah umur 17 tahun
  • Dapat melihat langsung match Anda: Tak seorang pun harus merasa terpojok saat ingin tahu lebih lanjut tentang match mereka. Percakapan bersifat dua arah, dan lebih baik jika para pengguna memutuskan bersama (50/50).  Hal ini membantu para pengguna untuk menunjukan wajah terbaik mereka dengan calon pasangan.
  • Kasih tahu kami pengalaman pengguna: Setelah panggilan selesai, kami akan bertanya bagaimana pengalaman para pengguna ketika  menggunakan fitur video call. Ingat: setiap pengguna dapat mengirimkan laporan ke tim kami kapan saja setelah panggilan selesai.

 

Fitur video call ini akan tetap ada di Tinder, dan kami sangat menantikan apa yang bisa kami pelajari dari masa percobaan ini. Stay tuned untuk update fitur  video call ini di beberapa minggu mendatang, saat kami terus mengembangkannya dan membawa hal-hal baru kepada pengguna di seluruh dunia.

 

--

Tentang Tinder

Tinder diperkenalkan di sebuah kampus pada tahun 2012 dan merupakan sebuah aplikasi paling terkenal untuk bertemu dengan orang baru. Tinder telah diunduh lebih dari 340 juta kali dan dapat diakses di 190 negara dengan 40+ bahasa. Tinder memiliki 6 juta pengguna layanan (subscribers) dan menjadi aplikasi non-gaming dengan penghasilan tertinggi di dunia.

 Kontak Media

Email: wswjkttinder@webershandwick.com  or press@gotinder.com

###